Wesley Sneijder The “Sniper”

2 min read

Wesley Sneijder atau biasa dijuluki sebagai The “Sniper” lahir 9 Juni 1984. Adalah pemain sepak bola Belanda yang pernah bermain untuk timnas Belanda dan Inter Milan. Berposisi sebagai gelandang serang atau dalam bahasa Italia disebut dengan Trequartista

Inter's 2010 Champions League side: Where are they now? | Football News |  Sky Sports

Dia masuk dalam UEFA Champions gelandang musim dan salah satu dari tiga gelandang terbaik di dunia untuk tahun 2010 oleh FIFA. Sebuah produk dari AFC Ajax Academy ia sebelumnya bermain untuk Ajax. Dengan klub itu ia berhasil memenangkan tujuh piala dan dianugerahi Johan Cruijff Award pada tahun 2004. Ia dijual ke Real Madrid untuk € 27.000.000 pada tahun 2007, memenangkan La Liga di musim pertamanya dengan klub dan kemudian dijual ke Internazionale sebesar € 15 juta. Di Inter, ia juga berhasil memenangkan Serie A, Liga Champions, Piala Dunia FIFA Club, dan dua Coppa Italia.

Selain itu dia juga berhasil mendapatkan penghargaan Midfielder of The Year pada 2010. Setelah dijual ke Galatasaray sebesar € 7,5 juta dalam 2013, ia juga membantu klub memenangkan Süper Lig di musim pertamanya. Berikut dengan memenangkan Piala Super Turki, setelah menang 1-0 melawan rival Fenerbahce.

Sebelumnya Sneijder pun mewakili berbagai tingkatan tim pemuda untuk nasional Belanda. Dia sekarang menjadi pemain reguler untuk tim nasional Belanda. Setelah ia berhasil melakukan debut pada bulan April 2003 pada usia 18. Dan setelah mewakili negaranya di Piala Dunia 2006 dan 2010 berhasil mencapai final di kedua serta UEFA Euro 2004, 2008 dan 2012. Secara individual, ia dianugerahi Bronze Boot 2010 Silver Ball 2010. Dan termasuk dalam tim turnamen UEFA untuk Euro 2008 dan Piala Dunia FIFA 2010. Serta masuk dalam man of the match untuk keenam kalinya dari sebelas pertandingan yang dimainkan oleh Orange di dua turnamen tersebut.

Gaya Bermain

Karena penempatan sempurna dan kemampuannya yang dikonfirmasi untuk mencetak gol dari tendangan bebas, Sneijder mendapat reputasi sebagai spesialis bola mati. Dengan tubuh yang pendek, dia cepat, kuat saat menguasai bola, dan jangkauan passingnya meningkat dengan keterampilannya.

BACA JUGA : Arjen Robben The Prince Of “Mirror”

 

You May Also Like