Kim Min-jae (Hangul: 김민재; lahir 15 November 1996) adalah pemain sepak bola profesional Korea Selatan yang bermain sebagai bek tengah untuk klub Bundesliga Bayern Munich dan tim nasional Korea Selatan. Dijuluki “Monster”, Kim dianggap sebagai salah satu bek terbaik di dunia.
Karir Internasional
Pada 14 Agustus 2017, Kim Min-jae masuk dalam skuad Korea Selatan untuk dua kualifikasi terakhir Piala Dunia 2018 melawan Iran dan Uzbekistan. Dalam kualifikasi melawan Iran pada tanggal 31 Agustus 2017, Kim melakukan debut internasionalnya sebagai starter dan mengeluarkan pemain Iran Saeid Ezatolahi serta menunjukkan pertahanan yang hebat selama 84 menit. Pada tanggal 5 September, Kim bermain sebagai pemain penuh waktu melawan Uzbekistan, membantu Korea Selatan menjaga satu clean sheet lagi. Setelah pertandingan ini, Korea Selatan lolos ke Piala Dunia FIFA kesembilan berturut-turut. Namun, ia mengalami cedera pada 8 Mei 2018 dan tidak bisa mengikuti Piala Dunia tahun itu.
Pada 1 September 2018, Korea Selatan mengalahkan Jepang 2-1 dalam perebutan medali emas Asian Games 2018. Sebagai hasil dari kemenangan ini, Kim dan rekan satu timnya menerima pengecualian dari dinas militer, mengurangi wajib militer dua tahun menjadi hanya beberapa minggu pelatihan dasar, yang kemudian ia jalani pada musim panas 2023.
BACA JUGA : Jordan Pickford
Dan pada 12 November 2022, Kim masuk dalam skuad Korea Selatan untuk Piala Dunia FIFA 2022. Dia membantu timnya menjaga clean sheet melawan Uruguay, namun mendapat penilaian buruk setelah kehilangan pengaruhnya melawan Ghana dan Brasil.
Gaya Bermain
Sebagai seorang bek tengah, Kim memiliki atribut fisik yang sangat baik, terutama kekuatan, kecepatan, tinggi badan, dan fleksibilitasnya. Kim memiliki kemampuan prediksi yang kuat dalam bertahan, dan sering kali dapat memulai dan menyelesaikan permainan saat tim maju. Akurasi umpan panjangnya memungkinkan dia untuk segera memukul bola setelah mencuri untuk menyelesaikan serangan balik cepat, dan kemampuan serta posisinya di udara yang sangat baik memungkinkan dia melakukan sundulan untuk mematahkan serangan lawan dan memulai permainan ofensif.
Biasanya, Kim memposisikan dirinya sebagai pemain paling belakang dalam formasi pertahanan timnya. Penempatan strategis ini memberinya cukup waktu untuk memutuskan apakah akan mempertahankan posisinya atau menghadapi oposisi. Meski cenderung bertahan, Kim menunjukkan pendekatan proaktif dan agresif dalam memenangkan penguasaan bola di luar garis pertahanannya. Perpaduan antara kecepatan dan kekuatan fisik membuatnya sangat efektif dalam mendapatkan kembali kendali atas timnya